Source: i0.wp.com/khairadigital.com/wp-content/uploads/2020/12/Back-End-Developer-src-jldwiana.wp.com_.jpg?fit=750%2C500&ssl=1 |
Hai, selamat datang. Pernahkah kalian mendengar istilah Back-End Developer? Istilah ini biasanya banyak dijumpai pada pekerjaan yang ada kaitannya dengan website. Back-End merupakan sebuah bagian dari anggota-anggota tim yang membuat suatu situs website.
Pengertian Back-End Developer
Backend adalah sisi server atau server side dari sebuah website atau aplikasi. Jadi, back-end developer adalah seseorang yang memiliki pengalaman dalam merancang atau mengembangkan perangkat lunak sisi server yang berkaitan dengan logika dan databas, serta menjadi penanggung jawab untuk mengelola sisi server.
Tujuannya adalah untuk memastikan server bekerja seperti semestinya.
Tugas Back-End Developer
Tugas seorang Back-End Developer tidak hanya sedikit. Berikut ini merupakan tugas-tugas seorang Back-End Developer:
1. Melakukan Perancangan Database
Database adalah Semua informasi yang berhubungan dengan aplikasi/website disimpan dalam database. Data yang relevan, misalnya data pengguna, data produk, dll. Oleh karena itu, database harus sudah siap sebelum aplikasi atau website tersebut dikembangkan.
Tugas pertama bagi pengembang backend untuk merancang database efisien yang tidak memuat server. Keamanan juga tidak bisa dikesampingkan. Database harus dirancang seaman mungkin.
2. Meningkatkan Struktur Data yang Telah Ada
Pengembang backend tidak selalu mengerjakan perangkat lunak sejak awal. Anda sering berurusan dengan perangkat lunak yang sudah berfungsi dan sudah memiliki banyak informasi di databasenya.
Tugas pengembang backend selanjutnya adalah memperbaiki struktur data yang ada. Hal ini dilakukan agar database tetap efisien, server dapat berfungsi dengan baik, dan kinerja perangkat lunak dapat ditingkatkan.
3. Merancang Alur Website/Aplikasi
Tugas pengembang backend selanjutnya adalah memastikan bahwa pengguna dapat memiliki pengalaman pengguna yang baik. Caranya adalah merancang alur penggunaan perangkat lunak yang sederhana dan efisien.
Merancang perangkat lunak ini bukanlah lelucon karena membutuhkan pengetahuan pemrograman dan logika pemrograman yang tinggi.
4. Coding dan Melakukan Testing
Setelah mendesain alur untuk situs web/aplikasi, pengembang backend harus menentukannya dalam bentuk kode program. Proses ini biasanya disebut sebagai encoding.
Testing atau pengujian juga harus dilakukan untuk memastikan kode program dapat bekerja dengan baik. Pengujian dapat dilakukan saat menulis kode program atau setelah menulis kode program.
5. Mengatur Keamanan Website/Aplikasi
Keamanan adalah suatu keharusan untuk situs web atau proyek aplikasi apa pun. Pasalnya, pengguna saat ini terancam oleh banyak kejahatan dunia maya.
Oleh karena itu, developer harus memastikan bahwa tingkat keamanan software yang mereka kembangkan sudah baik. Pengembang backend setidaknya memahami teknik coding seperti phishing, deface, dan injeksi SQL. Karena peretasan diharapkan dari awal.
6. Riset dan Evaluasi Terhadap Tampilan Desain Website/Aplikasi
Khusus untuk tugas yang satu ini, back-end developer harus berkomunikasi dengan front-end developer. Hal ini memastikan bahwa tampilan software sesuai dengan struktur database yang ada di server. Jika masih belum sesuai, perlu dievaluasi dan diperbaiki.
7. Mengatasi masalah yang Muncul di Back End
Mungkin ada masalah di sisi server atau di bagian belakang perangkat lunak. Dalam hal ini, pengembang backend bertanggung jawab untuk memperbaiki masalah. Masalah harus ditemukan dan kemudian diperbaiki untuk mencegah kesalahan terjadi lagi.
8. Membuat Konsep/Ide untuk Ditambahkan pada Aplikasi
Tugas akhir dari backend developer adalah menciptakan ide atau konsep baru yang dapat ditambahkan ke dalam aplikasi. Hal ini harus dilakukan agar perangkat lunak selalu dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan menarik pengguna baru untuk menggunakan perangkat lunak tersebut.
Source: global-uploads.webflow.com/6100d0111a4ed76bc1b9fd54/624d88b602cfe441f0407217_PHP.jpg |
Sumber:
0 Komentar